Hello

Blognya Septy

Hello

Blognya Septy

Hello

Blognya Septy

Hello

Blognya Septy

Hello

Blognya Septy

Rabu, 25 Januari 2012

Siafu (Komputer untuk Tuna Netra)

Siafu merupakan komputer pertama yang dirancang secara khusus untuk pengguna tuna netra yang dikembangkan oleh Jonathan Lucas. Asal kata Siafu sendiri berasal dari bahasa Afrika yang artinya semut buta. Perangkat ini mendukung penggunaan dalam beberapa modus sehingga memungkinkan pengguna melakukan banyak hal yang dibutuhkan terkait dengan pemanfaatan komputer secara umum melalui sentuhan secara langsung. Komputer ini mengatasi keterbatasan yang selama ini terdapat pada komputer umumnya meski beberapa sistem operasi tertentu (misal: Windows) telah dilengkapi dengan fasilitas bantuan untuk tunanetra seperti fasilitas Narrator namun fasilitas ini tetap memiliki cukup banyak keterbatasan.

Cara kerja

Cara kerja perangkat komputer ini adalah dengan memanfaatkan bahan kusus yang disebut magneclay pada permukaannya. Magneclay merupakan bahan berdasar minyak dengan struktur molekul yang longgar, ketika dialiri oleh muatan listrik, bahan ini dapat mengubah berubah bentuk menjadi bentuk baru tanpa batas waktu selama muatan listrik masih ada. Permukaan bahan ini dapat berubah menjadi bentuk tertentu seperti menampilkan bentuk huruf braille sebagaimana buku yang digunakan para penyandang tuna netra pada umumnya. Pada komputer Siafu ini digunakan papan ketik braille sembilan-tuts dengan pembacaan braille, atau dapat digunakan seperti buku, serta menampilkan kata-kata dalam huruf braille.
Siafu juga dapat menampilkan bentuk relief 3 dimensi,sehingga penyandang tunanetra dapat merasakan tampilan grafis komputer untuk pertama kalinya. Fasilitas onscreen relief memungkinkan penggunanya menikmati dunia internet dan menjelajahi website dengan cara sentuhan, klik, drag elemen grafis, link, DNA tanda panah pada tampilan halaman web. Siafu juga dapat mengkonversi semua tampilan teks ke dalam huruf braille, sihingga pengguna dapat membaca apapun yang tampil di layar secara langsung.
Selain itu, Siafu juga dapat mensintesis kata-kata di layar dan membacanya dengan keras. Dan jika pengguna memilih untuk tidak mengetik, mereka memiliki pilihan untuk berbicara ke dalam mikrofon komputer, di mana perangkat lunak pengenal suara menerjemahkan kata yang diucapkan mereka ke kata yang diketik. Bahkan saat ini, di Universitas Indonesia (UI, Depok) telah memiliki printer braille yang dapat digunakan mahasiswanya yang penyandang tunanetra mencetak hasil tulisannya di komputer. Dengan printer yang menghasilkan print out huruf braille itu, UI berharap calon mahasiswa yang memiliki keterbatasan fisik khususnya tunanetra tidak perlu minder atau takut untuk belajar di seperti mahasiswa pada umumnya. Sebelumnya, Universitas Indonesia juga telah memiliki komputer bicara dan scanner dengan software (perangkat lunak) open book yang mampu menghasilkan scanning file bagi tunanetra.
Printer canggih ini semakin melengkapi peralatan Assistive Technology for Student With Visual Disability lain yang ada di UI yaitu komputer bicara yang menggunakan aplikasi software JAWS dan scanner berperangkat lunak open book yang mampu menghasilkan scanning file bagi tunanetra. Melalui printer tersebut, kaum tunanetra tidak memiliki hambatan untuk mengkonsumsi sekaligus memproduksi pengetahuan. Dengan adanya penemuan Siafu PC, printer braille, serta scanning file untuk para penyandang tuna netra, mereka pastinya tidak akan merasa ‘tertinggal’ dalam hal teknologi. Mereka juga bisa menggunakan, berinteraksi, dan berkomunikasi seperti layaknya orang normal.

Pengertian Jaringan Internet

Pengertian Jaringan Internet
Jaringan Internet jaman sekarang sudah berkembang pesat. Sesuai dengan selogan "Dunia ada di gengam tangan anda" merupakan selogan dari teknologi yang pesat yaitu internet. Jaringan Internet merupakan jaringan yang kompleks dan mengamgumkan di dunia maya sekarang itu merupakan pengertian jaringan internet. Manfaat Internet ada  yang positif dan ada juga negatif. Bahkan anak SD sekarang sudah bisa mengakses Internet.


Internet adalah jaringan komputer yang bisa dikategorikan sebagai WAN, menghubungkan berjuta komputer diseluruh dunia, tanpa batas negara, dimana setiap orang yang memiliki komputer dapat bergabung ke dalam jaringan ini hanya dengan melakukan koneksi ke penyedia layanan internet (internet service provider / ISP) seperti Telkom Speedy, atau IndosatNet. Internet dapat diterjemahkan sebagai international networking (jaringan internasional), karena menghubungkan komputer secara internasional, atau sebagai internetworking (jaringan antar jaringan) karena menghubungkan berjuta jaringan diseluruh dunia.

Sejarah internet Indonesia dimulai pada awal tahun 1990-an. Saat itu jaringan internet di Indonesia lebih dikenal sebagai paguyuban network, dimana semangat kerjasama, kekeluargaan & gotong royong sangat hangat dan terasa di antara para pelakunya. Agak berbeda dengan suasana Internet Indonesia pada perkembangannya kemudian yang terasa lebih komersial dan individual di sebagian aktivitasnya, terutama yang melibatkan perdagangan Internet. Sejak 1988, ada pengguna awal Internet di Indonesia yang memanfaatkan CIX (Inggris) dan Compuserve (AS) untuk mengakses internet.

KEAMANAN SISTEM INFORMASI

Masalah keamanan merupakan   salah satu aspek penting dari sebuah sistem informasi. Sayang sekali masalah keamanan ini seringkali kurang mendapat perhatian dari para pemilik dan pengelola sistem informasi. Seringkali masalah keamanan berada di urutan kedua, atau bahkan diurutan terakhir dalam daftar hal-hal yang dianggap penting. Apa bila menggangu performansi dari sistem, seringkali keamanan dikurangi atau ditiadakan.
Informasi saat ini sudah menjadi sebuah komoditi yang sangat penting. Kemampuan untuk mengakses dan menyediakan informasi secara cepat dan akurat menjadi sangat esensial bagi sebuah organisasi, baik yang berupa organisasi komersial (perusahaan), perguruan tinggi, lembaga pemerintahan, maupun individual. Hal ini dimungkinkan dengan perkembangan  pesat di bidang teknologi komputer dan telekomunikasi.
Sangat pentingnya nilai sebuah informasi menyebabkan seringkali informasi diinginkan  hanya  boleh  diakses  oleh orang-orang tertentu. Jatuhnya informasi ke tangan pihak lain (misalnya pihak lawan bisnis) dapat  menimbulkan  kerugian  bagi  pemilik  informasi. Sebagai  contoh, banyak  informasi  dalam  sebuah  perusahaan  yang  hanya  diperbolehkan diketahui oleh orang-orang tertentu di dalam perusahaan tersebut, seperti misalnya  informasi  tentang  produk  yang  sedang  dalam  development, algoritma-algoritma dan teknik-teknik yang digunakan untuk menghasilkan produk tersebut. Untuk itu keamanan dari sistem informasi yang digunakan harus terjamin dalam batas yang dapat diterima.

I.         Pengertian Keamanan Sistem Informasi
Menurut G. J. Simons, keamanan informasi adalah bagaimana kita dapat mencegah  penipuan (cheating)  atau,  paling  tidak,  mendeteksi  adanya penipuan di sebuah sistem yang berbasis informasi, dimana informasinya sendiri tidak memiliki arti fisik.
Selain itu keamanan sistem informasi bisa diartikan sebagai  kebijakan,   prosedur,   dan   pengukuran   teknis   yang digunakan untuk mencegah akses yang tidak sah, perubahan program, pencurian,  atau  kerusakan  fisik  terhadap  sistem  informasi.  Sistem pengamanan terhadap teknologi informasi dapat ditingkatkan dengan menggunakan    teknik-teknik    dan    peralatan-peralatan    untuk mengamankan   perangkat   keras   dan   lunak   komputer,   jaringan komunikasi, dan data.

II.      Pentingnya Keamanan Sistem Informasi
Seringkali  sulit  untuk  membujuk  management  perusahaan  atau  pemilik sistem informasi untuk melakukan investasi di bidang keamanan. Di tahun 1997 majalah Information Week melakukan survey terhadap 1271 sistem atau network manager di Amerika Serikat. Hanya 22% yang menganggap keamanan sistem informasi sebagai komponen sangat penting (“extremely important”). Mereka lebih mementingkan “reducing cost” dan “improving competitiveness”  meskipun  perbaikan  sistem  informasi  setelah  dirusak justru dapat menelan biaya yang lebih banyak.
Meskipun sering terlihat sebagai besaran yang tidak dapat langsung diukur dengan uang  (intangible), keamanan sebuah sistem informasi sebetulnya dapat diukur dengan besaran yang dapat diukur dengan uang  (tangible). Dengan adanya ukuran yang terlihat, mudah-mudahan pihak management dapat mengerti pentingnya investasi di bidang keamanan. Berikut ini adalah berapa contoh kerugian yang timbul akibat kurangnya penerapan keamanan :
·        Hitung kerugian apabila sistem informasi anda tidak bekerja selama 1jam, selama  1 hari,  1 minggu, dan  1 bulan.  (Sebagai perbandingkan, bayangkan jika server Amazon.com tidak dapat diakses selama beberapa hari. Setiap harinya dia dapat menderita kerugian beberapa juta dolar.)
·         Hitung kerugian apabila  ada  kesalahan informasi  (data)  pada  sistem informasi anda. Misalnya web site anda mengumumkan harga sebuah barang yang berbeda dengan harga yang ada di toko anda.
·        Hitung kerugian apabila ada data yang hilang, misalnya berapa kerugian yang diderita apabila daftar pelanggan dan invoice hilang dari sistem anda. Berapa biaya yang dibutuhkan untuk rekonstruksi data.
·        Apakah nama baik perusahaan anda merupakan sebuah hal yang harus dilindungi?  Bayangkan  bila  sebuah  bank  terkenal  dengan  rentannya pengamanan   data-datanya,   bolak-balik   terjadi   security   incidents. Tentunya banyak nasabah yang pindah ke bank lain karena takut akan keamanan uangnya.
Keamanan sistem dimaksudkan untuk mencapai tiga tujuan utama yaitu; kerahasiaan, ketersediaan dan integritas.
1.      Kerahasian.   Setiap   organisasi   berusaha   melindungi   data   dan
informasinya  dari  pengungkapan  kepada  pihak-pihak  yang  tidak
berwenang.  Sistem  informasi  yang  perlu  mendapatkan  prioritas
kerahasian yang tinggi mencakup; sistem informasi eksekutif, sistem
informasi kepagawaian (SDM), sistem informasi keuangan, dan sistem
informasi pemanfaatan sumberdaya alam.
2.      Ketersediaan. Sistem dimaksudkan untuk selalu siap menyediakan data
dan informasi bagi mereka yang berwenang untuk menggunakannya.
Tujuan ini penting khususnya bagi sistem yang berorientasi informasi seperti SIM, DSS dan sistem pakar (ES).
3.      Integritas. Semua sistem dan subsistem yang dibangun harus mampu
memberikan gambaran yang lengkap dan akurat dari sistem fisik yang
diwakilinya.