Minggu, 17 Juli 2011

Gambaran Umum Perusahaan Indofood

1.       
Untuk pertama kali, perusahaan didirikan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma berdasarkan Akta Pendirian No.228 tanggal 14 Agustus 1990 yang kemudian diubah dengan Akta No. 15 November 1990 dan yang diubah kembali dengan Akta No.171 tanggal 20 Juni 1991, semuanya dibuat dihadapan Benny Kristanto, SH, Notaris di Jakarta yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.C2-2915.HT.01.01Th.91 tanggal 12 Juli 1991, serta telah didafatarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dibawah No.579, 580, dan 581 tanggal 5 Agustus 1991, dan diumumkan dalam berita Negara Republik Indonesia No.12 tanggal 11 Februari 1992. Tambahan No.661 Perseroan mengubah namanya yang semula PT Panganjaya Intikusuma menjadi PT Indofood Sukses Makmur, berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham yang disampaikan dalm Akta Risalah No.51 tanggal 5 Februari 1994 yang dibuat  oleh Benny Kristianto, SH. ,Notaris di Jakarta. Perseroan adalah produsen mi instan yang meliputi pembuatan mi dan pembuatan bumbu mi instan serta pengelolaan gandum menjadi tepung terigu. Fasilitas produksi untuk produk mi instan terdiri dari 14 pabrik yang tersebar di pulau Jawa, Sumatra , Kalimantan, dan Sulawesi, sedangkan untuk bumbu mi instan terdiri dari 3 pabrik di pulau Jawa dan untuk pengolahan gandum terdiri dari 2pabrik di Jakarta dan Surabaya yang didukung oleh 1pabrik kemasan karung tepung di Citereup.

SEJARAH
1990   
-       Incorporated seperti PT Panganjaya Intikusuma
1994   
-       Berubah nama menjadi PT Indofood Sukses Makmur Tbk
-       Intial Public Offering dari 763 juta lembar saham di Rp 1,000 nilai nominal per saham, listing di Bursa Efek Indonesia
1995   
-       Didapatkan penggilingan tepung Bogasari
1996   
-       Melakukan sebuah stock split 1:2
1997   
-       Acquired 80% ekuitas saham di perkebunan, agribisnis dan perusahaan distribusi
-       Dilakukan sebuah rights issue 1:5 dengan tambahan saham total 305,2 juta saham
2000
-       Melakukan sebuah stock split 1:5
-       Dikeluarkan Rp 1 triliun Obligasi Seri I
2001
-       Memperoleh persetujuan pada pembelian kembali saham skema dan peluncuran sebuah Rencana Kepemilikan Saham Karyawan (ESOP)
2002
-       Diimplementasikan tahap pertama ESOP, melibatkan 228,9 juta saham
-       Bought kembali 915,6 juta saham
-       Dikeluarkan US $ 280 juta Eurobonds
2003
-       Diimplementasikan tahap kedua ESOP, melibatkan 58,4 juta saham
-       Dikeluarkan Rp 1,5 triliun Obligasi Seri II
2004
-       Menerapkan ESOP tahap III, melibatkan 919,5 ribu saham
-       Dikeluarkan RP 1 triliun Obligasi Seri III
-       Acquired 80% memegang di sebuah karton bergelombang
2005
-       Perkembangan perusahaan patungan dengan Nestle
-       Didapatkan perusahaan perkebunan di Kalimantan Barat
-       Didapatkan Obligasi Konversi yang dikeluarkan oleh perusahaan pelayaran serta dengan 90,9% dari ekuitas
2006
-       Early Eurobonds penebusan dari US $ 143,7 million
-       Didapatkan 55,0 % saham diperusahaan pelayaran Pacsari Pte. Ltd
-       Didapatkan tambahan perusahaan perkebunan di Kalimantan Barat

2007
-       Terdaftar di Agribisnis Group di Bursa Efek Singapura dan ditempatkan saham baru
-       Issued Obligasi Rp 2 triliun Seri IV
-       Acquired 60% saham diperusahaan perkebunan dari Rascal Holding Limited
-       Berpartisipasi dalam penerbitan izin baru PT Mitra Inti Sejati Perkebunan saham dan memegang 70%kepemilikan
-       Didapatkan ekuitas
-       Didapatkan ekuitas 64,41% saham di PT PP London Sumatra Indonesia Tbk
2008
-       Berpartisipasi dalam penerbitan baru PT Laju Perdana Indah saham dan memegang 60% kepemilikan
-       251.837.500 saham diterbitkan kembali saham treasury dan membatalkan sisa saham dari 663.762.500 saham perbendaharaan
-       Acquired 100% saham Drayton Pte. Ltd yang secara efektif memiliki 68,57% saham di PT Indolakto, perusahaan susu terkemuka
-       Acquired 100% saham perusahaan perkebunan dengan fasilitas Bulking

0 komentar:

Posting Komentar